Inilah Fenomena Astronomi Paling Langka di Dunia – Saat ini sudah semakin banyak orang yang senang untuk dapat mempelajari hal yang berbau astronomi. Ruang angkasa adalah gudang misteri yang selalu memikat umat manusia sejak masa lampau. Setiap peristiwa yang terjadi di ruang angkasa selalu mengundang keingintahuan manusia sejak berabad-abad lalu dan telah menjadi inspirasi bagi manusia dalam karya seni, sastra, sains, bahkan telah melahirkan banyak takhayul.
Ada banyak sekali fenomena astronomi yang pernah kita amati, beberapa merupakan peristiwa biasa dan cukup sering terjadi, dan beberapa lainnya sangat langka hingga tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melihatnya.
1. Terurainya asteroid P/2013 R3
Dikutip dari laman Space, pada tahun 2013 hingga 2014, Teleskop Luar Angkasa astronomy Hubble mengamati adanya peristiwa langka, yaitu pecahnya asteroid P/2013 R3. Asteroid P/2013 R3 tampaknya secara spontan melenyapkan dirinya sendiri secara tak terduga ketika perlahan-lahan ditarik oleh efek bertahap sinar matahari.
Peristiwa langka ini terjadi karena saat sinar matahari menyinari asteroid ini, ini menyebabkan asteroid berputar di luar kendali. Intensitas rotasi meningkat secara bertahap hingga asteroid pecah menjadi sekitar 10 potongan besar.
Potongan-potongan ini melayang menjauh satu sama lain secara perlahan. Jika ada bagian yang tidak tertarik ke matahari, ini bisa menjadi meteor di masa depan. Tahun 2013 hingga 2014 adalah pertama dan terakhir kalinya terjadi peristiwa seperti ini pada asteroid.
2. Badai petir putih besar Saturnus
Dijelaskan dalam laman Europhean Southern Observatory, badai Petir Putih Besar adalah badai yang terjadi setiap 20 – 30 tahun di belahan utara Saturnus, saat planet ini memiliki kemiringan maksimum ke arah Matahari. Badai besar terjadi dengan dipenuhi awan yang kaya akan amonia, lengkap dengan guntur dan kilat yang ganas. Badai disertai dengan sekitar 10 sambaran petir terjadi setiap detik dan menguapkan kandungan air di atmosfer Saturnus.
Intensitas guntur dan kilat meningkat saat air mengembun, menciptakan badai yang 10 ribu kali lebih kuat daripada yang biasa terjadi di Bumi. Badai besar ini terjadi karena beratnya air di atmosfer, yang mengakibatkan pendinginan atmosfer bagian atas menjadi sangat dingin sehingga memicu terjadinya padai setiap 20 atau 30 tahun sekali. Badai berikutnya akan terjadi sekitar tahun 2030 hingga 2040, dan mungkin dapat dilihat dari bumi.
3. Transit Venus
Transit Venus adalah fenomena astronomi di mana posisi planet Venus berada di antara Bumi dan Matahari, dikutip dari laman The Mysterious World. Selama peristiwa tersebut, Venus dapat terlihat dari bumi sebagai sebuah titik atau piringan hitam yang ada di permukaan Matahari.
Peristiwa ini sebenarnya berulang setiap delapan tahun sekali, tetapi posisi Venus terhadap Matahari dapat bervariasi. Perlu waktu sekitar 110 tahun untuk mendapatkan posisi yang sama persis dengan transit sebelumnya.